Setelah Lebaran Idul Fitri 1423 H selesai dengan segala aktivitas orang yang sibuk di dalamnya dan hampir setahun penuh bergelut dalam bisnis herbal di Kota Malang Jawa Timur, terbersit keinginan pribadi untuk melakukan perjalanan ke kota kelahiranku di Sampit Kotawaringin Timur.
Tujuan utama dari kepergian kali ini tentunya adalah Sowan atau Silaturahim kepada Ibu yang saya sayangi di Sampit sekalian menjenguk keluarga yang ada disana antara lain antara lain mbah, kakak, adik dan keluarga yang lainnya.
Jazahallohu khoiron tak lupa kuucapkan kepada Dinda sayang atas Kamera Canon nya yang ikut membantu terlaksananya kegiatan jeprat-jepret amatir dan juga do'anya serta do'a anak-anak sekalian. Jazakumullohu khoiron katsiiron.
Perjalanan dimulai dari Kota Malang ke Surabaya Jawa Timur. Sekitar 2 jam perjalanan sampailah aku di Terminal Bungurasih. Lalu langsung naik bis kota menuju ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Berhubung masih dalam suasana lebaran dan penumpang kapal yang banyak, qodarullah aku tidak mendapatkan tiket, ya lagi-lagi kena calo. Ya wes nda papalah ketimbang tidak berangkat.
Harap dimaklumi perjalanan kali ini dilakukan pada malam hari sehingga tidak banyak foto-foto kapal ditampilkan.
Inilah sebagian foto-foto yang didapat ketika dalam perjalanan :
Foto Ruang ABK 1.
Foto yang didapat pada bagian dek kanan KM. Binaiya
Foto yang didapat pada bagian buritan KM. Binaiya
Foto Laut Jawa Yang Terkena Cahaya Matahari di Siang Hari
Foto Ketika Kapal Binaiya Merapat di Pelabuhan Sampit
Alhamdulillah sekitar jam 02.00 dinihari aku telah tiba di Kota Sampit Kalimantan Tengah. Pertama kali yang kurasakan adalah suasana yang berbeda dalam arti Kota ini ternyata lebih rame, lebih padat dan meningkatnya aktivitas terutama dari segi ekonomi.
Pada pagi harinya dengan mengendarai Motor Mega Pro aku mengelilingi Kota Sampit dan Ke tempat-tempat yang lumayan indah.
Diantara foto yang didapatkan antara lain :
Qodarulloh, ternyata sekarang di Sampit sedang kemarau dan terjadi kabut asap. Tentunya hal ini berpengaruh terhadap kesehatan terutama bagi penderita penyakit paru-paru. Harus sedia masker atau tidak usah keluar rumah.
Foto Si Kuning (Mitsubishi) Lagi Stand By Pada Malam Karena Kecapekan Peras Keringat di Siang Hari.Pada pagi harinya dengan mengendarai Motor Mega Pro aku mengelilingi Kota Sampit dan Ke tempat-tempat yang lumayan indah.
Diantara foto yang didapatkan antara lain :
Foto Depan Pekarangan Rumah 1
Foto Depan Pekarangan Rumah 2
Foto Pagi Hari Diselimuti Kabut Asap Di Dekat Masjid Ash Shirothol Mustaqim
Foto Rumah Kontrakan Orang Tua Ketika Aku Masih Sekolah di TK 1
Foto Rumah Kontrakan Orang Tua Ketika Aku Masih Sekolah di TK 2
Foto Rumah Kontrakan Orang Tua Ketika Aku Masih Sekolah di TK 3
Nah, ini Sekolah TK Tunas Rimba nya. Sudah direnovasi Jd dah Beda
Foto Taman Kota Sampit
Foto Pagi Hari Diselimuti Kabut Asap Di Dekat Masjid Ash Shirothol Mustaqim
Foto Rumah Kontrakan Orang Tua Ketika Aku Masih Sekolah di TK 1
Foto Rumah Kontrakan Orang Tua Ketika Aku Masih Sekolah di TK 2
Foto Rumah Kontrakan Orang Tua Ketika Aku Masih Sekolah di TK 3
Nah, ini Sekolah TK Tunas Rimba nya. Sudah direnovasi Jd dah Beda
Foto Taman Kota Sampit
Qodarulloh, ternyata sekarang di Sampit sedang kemarau dan terjadi kabut asap. Tentunya hal ini berpengaruh terhadap kesehatan terutama bagi penderita penyakit paru-paru. Harus sedia masker atau tidak usah keluar rumah.
Foto Lokasi Jalan Kalibaru (Sungai Depan Rumah)
Masjid Ash Shirothol Mustaqim
Sungai Mentaya Sampit Kotawaringin Timur
Rumah Makan Terapung Sampit Kotawaringin Timur
Pusat Pasar Mentaya Sampit
Masjid Ash Shirothol Mustaqim
Sungai Mentaya Sampit Kotawaringin Timur
Rumah Makan Terapung Sampit Kotawaringin Timur
Pusat Pasar Mentaya Sampit
Foto Rumah Mas Sis Yang Belum Selesai