BCA : 6695-0618-23 | BRI 0163-01-009952-53-3 | atas nama Harsoyo

Hanya Bertawakkal Kepada Alloh Untuk Kesembuhan Terhadap Penyakit

Selasa, Agustus 09, 2011

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan

oleh :dr.Andi Dwihantoro, SpB, SpBA
         dr. Faisal Darmawan

Bulan Romadhon merupakan bulan mulia yang dinantikan oleh setip orang yang beriman. Semua umat muslim yang sehat dan sudah akil baligh pada dasarnya diwajibkan untuk berpuasa selama sebulan penuh.

Sebagai orang yang beriman, tentu kita harus yakin bahwa tidak ada satu pun perintah Alloh Subhanahu Wa Ta'ala wajibkan kepada kita kecuali untuk kebaikan kita, baik di dunia maupun di akhirat. Dan tidaklah kita menjalankan suatu syariat, melainkan hanya dengan harapan meraih ridha dan cinta-Nya semata, bukan untuk meraih sebagian hikmah duniawi yang kita temukan di dalamnya. Hikmah yang kita dapatkan adalah salah satu bentuk kasih sayang Alloh Subhanahu Wa Ta'ala kepada hamba-Nya yang beriman yang patut kita syukuri.

Puasa Romadhon merupakan rukun keempat dalam Islam. Nabi Muhammad Shollallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
"Islam didirikan di atas lima sendi, yaitu : syahadat tiada sesembahan yang hak selain Alloh Subhanahu Wa Ta'ala dan Muhammad adalah Rosululloh, mendirikan sholat, menunaikan zakat, puasa Romadhon, dan pergi haji ke Baitul Haram." (HR. Bukhari dan Muslim).    

Pada hakikatnya, banyak sekali hikmat dan manfaat yang Alloh Subhahu Wa Ta'ala limpahkan kepada kita di bulan Romadhon. Manfaat-manfaat ini bersifat Biopsikososial, yaitu sehat jasmani, rohani dan sosial. Dari sekian banyak maslahat tersebut, salah satu diantaranya adalah manfaat bagi jasmani atau kesehatan.

Kesehatan merupakan nikmat yang tidak dapat dinilai dengan harta benda. Untuk menjaga kesehatan, tubuh perlu diberikan kesempatan untuk beristirahat. Puasa dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan. DIsisi lain, kelebihan gizi dapat mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif seperti peningkatan kolesterol dan trigeliserida, penyakit jantung koroner, kencing manis (diabetes melitus-DM), dan lain-lain.

Ditinjau dari sudut pandang kesehatan, banyak manfaat yang akan diperoleh seseorang ketika menjalankan puasa. Bahkan banyak hasil laporan penelitian baik di bidang ilmu kedokteran dan gizi kesehatan yang menunjukkan kebenaran adanya manfaat puasa bagi kesehatan. Artikel ini akan menggambarkan beberapa manfaat puasa bagi kesehatan, meskipun belum semua manfaat puasa dapat diketahui karena penelitian terus menerus dilakukan oleh banyak ahli, baik para peneliti muslim maupun non muslim. Diantara manfaat yang Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berikan melalui ibadah puasa tersebut ialah :

1.  Puasa Mengatur Kadar Gula Darah Khususnya pada Penderita DM

Puasa sangat bagus dalam menurunkan kadar gula dalam darah hingga mencapai kadar seimbang. Berdasarkan hal ini, puasa sesungguhnya memberikan kesempatan kepada kelenjar pankreas untuk beristirahat, sehingga kerja pankreas mengeluarkan insulin yang menetralkan gula menjadi zat tepung dan lemak pun menjadi ringan. Apabila makanan yang dimakan merangsang produksi insulin yang berlebihan, dengan kekuasaan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala maka pankreas akan mengalami tekanan dan melemah. Pada tahap berikutnya kadar gula darah akan merambat naik, sehingga akhirnya muncul penyakit Diabetes. 

2.  Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Berpuasa ternyata juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Mekanismenya antara lain adalah pengurangan konsumsi kalori akan membuat berkurangnya laju metabolisme energi. Buktinya, suhu tubuh orang berpuasa akan menurun dan itu menunjukkan adanya pengurangan konsumsi okdigen. Puasa juga akan mengurangi produksi senyawa oksigen yang bersifat racun (radikal bebas oksigen).

Dilaporkan, sekitar 30% dari oksigen yang digunakan sel akan menghasilkan radikal bebas oksigen, dan itu akan menambah tumpukan oksigen racun seperti anion superoksida (O2) dan hidrogen peroksida, yang secara alamiah terjadi dalam tubuh. Kelebihan radikal bebas oksigen itu akan mengurangi aktifitas kerja enzim, sehingga menyebabkan terjadinya mutasi dan kerusakan dinding sel, dengan izin Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa pada saat puasa akan terjadi peningkatan limfosit (sel darah putih) yang berperan dalam pertahanan tubuh) hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah, ternyata sel T (salah satu jenis limfosit) mengalami kenaikan pesat. Lebih jauh lagi terjadi pula perubahan aksidental lipoprotein yang berkepadatan rendah (LDL biasa disebut sebagai "lemak jahat"), tanpa diikuti penambahan HDL (High-density lipoprotein, dikenal sebagai "lemak baik"). LDL merupakan molekul lipoprotein yang memberikan pengaruh stimulasi bagi respon imunitas tubuh.  

3.  Detoksifikasi

Detoksifikasi adalah isu yang paling banyak diangkat dalam pembahasan manfaat berpuasa. Detoksifikasi adalah proses normal tubuh untuk mengeliminasi atau memurnikan racun melalui hati, usus besar, ginjal, paru-paru, kelenjar limpa dan kulit. Proses ini dipercepat dengan berpuasa karena ketika makanan tidak lagi memasuki tubuh, maka tubuh akan mengubah simpanan lemak menjadi energi.

Nilai lemak pada manusia adalah 3.500 kalori per pon. Suatu nilai yang cukup untuk memberikan energi bagi aktivitas sehari-hari. Simpanan lemak terjadi karena adanya kelebihan glukosa dan karbohidrat yang tidak digunakan sebagai sumber energi dan untuk pertumbuhan. Kelebihan glukosa dan karbohidrat ini disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak dan tidak dibuang. Saat simpanan lemak digunakan untuk energi selama berpuasa, proses ini melepaskan zat kimia yang berasal dari asam lemak dalam sistem pencernaan, yang kemudian dieliminasi melalui organ-organ pembuangan.

Manfaat puasa berikutnya adalah membantu proses penyembuhan yang dimulai dalam tubuh selama berpuasa. Selama berpuasa, energi dialihkan dari sistem pencernaan karena energi tidak dibutuhkan untuk aktivitas pencernaan. Energi akan digunakan untuk metabolisme dan sistem kekebalan tubuh. Proses penyembuhan selama berpuasa dipercepat dengan pencarian sumber energi baru dalam tubuh.

4.  Mencegah Stroke

Manfaat puasa, menurut beberapa hasil penelitian ilmiah, antara lain dapat mengurangi risiko stroke. Puasa juga dapat memperbaiki kolesterol darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi dalam jangka panjang akan menyumbat saluran pembuluh darah dalam bentuk aterosklerosis (pengapuran atau pengerasan pembuluh darah). Bila aterosklerosis terjadi di otak, biqodorillah (dengan takdir Alloh Subhanahu Wa Ta'ala), hal ini akan berujung pada stroke. Dan bila terjadi di daerah jantung, aterosklerosis dapat menyebabkan penyakit jantung.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa puasa dapat meningkatkan kolesterol darah HDL 25 titik dan menurunkan lemak trigeliserol sekitar 20 titik. Lemak trigeliserol merupakan bahan pembentuk kolesterol LDL yang dapat mengganggu kesehatan.

Selain itu, keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat seseorang marah, di tubuhnya akan terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, penyempitan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial, dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung.

Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol LDL. Berbagai hal tersebut ternyata juga dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya. Subhanalloh. 

5.  Puasa Menurunkan Faktor Resiko Terkena Penyakit Kardiovaskular 
     (Jantung dan Pembuluh Darah). 

Saat berpuasa, di dalam tubuh terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa-, serta penurunan LDL. Hal ini bifadhhlilllah (dengan keutamaan Alloh) sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian "chronobiological" menunjukkan bahwa puasa Romadhon berpengaruh terhadap penurunan distribusi ritmen sirkardian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin, dan glikemia.

Berbagai perubahan yang meskipun tampa ringan tersebut ternyata berperanan juga bagi peningkatan kesehatan manusia. Selain itu, puasa dapat menurunkan faktor resiko peningkatan terjadinya aterosklerosis yang dapat menyebabkan iskemia/penyumbatan pembuluh darah dan berakibat infark jantung, stroke dan penyakit penyumbatan pembuluh darah tingkat bawah.

Hasil penelitian oleh Abdul Mughni (2005), menunjukkan bahwa puasa Romadhon selama 29 hari dapat mengurangi faktor resiko aterosklerosis, yakni dengan menurunkan berat badan dan kadar trigelisakarida. Hal ini dikuatkan penelitian oleh Hari Basuki (2005), yang menyatakan bahwa selama bulan Romadhon dapat menurunkan resiko kardiovaskular melalui penurunan rasio lingkar pinggang dan pinggul.

6. Memacu Fungsi dan Kerja Sel Darah Merah

Penghentian konsumsi air selama puasa ternyata sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu, hal ini akan memberikan perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.

7.  Membangun Sel Baru dan Membersihkan Sel Lemak yang Menggumpal di dalam Hati

Jumlah sel yang mati di dalam tubuh dapat mencapai 25 juta per detik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi. Saat puasa terjadi perubahan dan koversi yang massif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan. Sebelum didistribusikan di dalam tubuh terjadi mekanisme format ulang sehingga memberikan kesempatan bagi tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya.

Pola makan saat puasa dapat menyupai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka, sehingga terbentuk tunas-tunas protein, lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati.

8.  Mencegah Tumor

Puasa juga berfungsi sebagai "dokter bedah" yang menghilangkan sel-sel yang rusak dan lemah di dalam tubuh. Rasa lapar orang yang berpuasa bisa menggerakkan organ-organ internal tubuh untuk menghancurkan atau memakan sel-sel yang rusak atau lemah tadi untuk menutupi rasa lapar. Hal itu merupakan saat yang bagus bagi badan untuk mengganti sel-sel yang lemah tadi dengan sel-sel baru, sehingga bisa kembali berfungsi dan beraltivitas.

Puasa juga berfungsi menjaga badan dari berbagai kelebihan zat-zat yang berbahaya seperti kelebihan kalsium, kelebihan daging dan kelebihan lemak. Puasa dapat pula mencegah terjadinya tumor pada awal-awal pembentukannya. Pertumbuhan sesuatu yang tidak normal dalam tubuh seperti tumor dan sejenisnya yang tidak mendapat dukungan penuh suplai makanan dalam tubuh lebih rentan terhadap autolysis (hancur). Selain itu produksi protein untuk penggantian sel-sel yang rusak (sintesis protein) menjadi lebih efisien, karena kesalahan yang lebih sedikit dilakukan oleh kontrol genetik DNA/RNA yang berperan dalam proses ini. 


Efisiensi yang lebih baik dalam sintesa protein menghasilkan sel, organ dan jaringan yang lebih sehat. Itulah mengapa hewan berhenti makan ketika mereka terluka, dan mengapa manusia kehilangan rasa lapar ketika sakit influensa. Kelaparan terbukti tidak terjadi pada orang yang mengalami gastritis, tonsilitis, dan demam. Sebab saat berpuasa orang secara tidak sadar mengalihkan energi dari sistem pencernaan ke sistem kekebalan.

Demikianlah gambaran dari beberapa hasil penelitian medis modern yang mengungkapkan manfaat puasa bagi kesehatan. Meskipun demikian tidak berarti manfaat puasa terbatas hanya seperti penjelasan diatas. Namun masih terdapat segudang penelitian yang terus dilakukan oleh banyak ahli baik muslim dan non muslim untuk menggali manfaat-manfaat lainnya.

Pada akhirnya banyak hasil laporan penelitian modern yang mendukung kebenaran manfaat dan hikmat dari perintah berpuasa tersebut, sehingga tiada keraguan sedikitpun bagi kita umat muslim bahwa Allloh Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan sesuatu kepada hamba-Nya, kecuali pasti syariat-Nya itu penuh dengan maslahat duniawi maupun ukhrawi, dan jauh dari kesia-siaan belaka.

Wallahu a'lam

Source : Majalah Muslim Sehat 
 

  


     

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls